Dalam ajaran Islam, doa merupakan salah satu wadah untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Melalui doa, umat Muslim dipercaya dapat menyampaikan harapan, permohonan, dan rintihan hati kepada Allah SWT. Namun, terdapat beberapa golongan tertentu yang doanya lebih mudah dikabulkan oleh Allah. Hal ini menjadi penting untuk dipahami agar umat Islam dapat memperkuat keyakinannya dalam berdoa. Berikut ini adalah sepuluh golongan yang doanya termasuk dalam kategori yang dikabulkan berdasarkan ajaran Islam.
- Anak yang Saleh
- Orang yang Teraniaya
- Musafir atau Pejalan
- Seorang Ibu
- Orang yang Berpuasa
- Orang yang Terlalu Lama Berdoa
- Orang yang Berdoa dengan Khusyu’
- Para Nabi dan Rasul
- Orang yang Berpandangan Baik
- Orang yang Meminta Ampunan
Doa seorang anak yang saleh, terutama yang terikat dengan ketaatan kepada orang tua, memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah. Doa ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya tetapi juga bagi orang tuanya.
Orang yang mengalami penindasan atau kezaliman memiliki hak untuk memanjatkan doa yang disebut sebagai doa mustajab. Allah SWT berjanji akan mendengar dan mengabulkan doa orang-orang yang teraniaya.
Doa orang yang sedang dalam perjalanan juga diijabah oleh Allah. Musafir sering kali berada dalam keadaan yang sulit dan memerlukan pertolongan, sehingga doa mereka sangat diperhatikan.
Rosulullah SAW menegaskan bahwa doa seorang ibu, terutama ketika anaknya berbuat salah, sangat berpengaruh. Ibu memiliki ikatan emosional yang kuat dengan anak-anaknya sehingga doa mereka diangkat ke langit.
Doa orang yang sedang berpuasa, terutama di waktu berbuka, memiliki keutamaan lebih. Saat berbuka puasa, jika seseorang memanjatkan doa, maka Allah lebih cenderung untuk mengabulkannya.
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa Allah mendengar hamba-hamba-Nya yang konsisten dan sabar dalam berdoa. Mereka yang terus-menerus memanjatkan doa, meskipun belum dikabulkan, akan mendapatkan perhatian khusus dari Allah.
Khusyu’ atau konsentrasi dalam berdoa menjadikan doa seseorang diterima. Ketulusan dan kekhusyuan saat berdoa menunjukkan kesungguhan hati dan pandangan yang tulus kepada Allah.
Doa para Nabi dan Rasul dianggap sebagai doa yang mustajab. Dalam menjalankan misinya, mereka selalu menggunakan doa sebagai sarana untuk meminta pertolongan Allah dalam mengatasi berbagai cobaan.
Orang yang memiliki pandangan positif terhadap orang lain dan selalu berdoa untuk kebaikan orang-orang di sekitarnya, diyakini akan mendapatkan balasan serupa dari Allah. Sifat ini menarik rahmat Allah bagi doanya.
Doa orang yang memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Allah adalah Maha Pengampun, dan pasti akan mengabulkan permohonan hamba-Nya yang tulus dalam bertobat.
Memahami golongan-golongan yang doanya dikabulkan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan motivasi bagi umat Muslim untuk lebih giat dalam berdoa. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, penting untuk menjaga hubungan baik dengan Allah melalui doa. Dengan demikian, setiap permohonan kita akan lebih dekat untuk dikabulkan.
Dalam banyak kesempatan, umat Muslim diajarkan untuk tidak hanya berdoa bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Doa yang tulus dan penuh harapan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, adalah cerminan dari hati yang bersih dan penuh cinta. Semoga dengan pemahaman ini, setiap individu dapat meningkatkan kualitas doa dan spiritualitasnya, sehingga terjalin hubungan lebih mendalam dengan Allah SWT.